Wednesday, November 19, 2014

TNI-Polri Kembali Bentrok di Batam

Batam kembali mencekam, setelah bentrok antara anggota Polisi dari kesatuan Brimob dengan anggota TNI Yonif 134 Tuah Sakti tanggal 19 September lalu yang menyebabkan empat anggota TNI terluka terulang kembali. Bentrok yang terjadi pada Rabu malam (19/11/2014) di Mako Brimob Polda Kepri ditengarai akibat hal sepele. Menurut informasi yang beredar awal kejadian bermula saat dua anggota Brimob dan dua anggota TNI saling padang dengan sinis saat mengisi BBM di SPBU. Pada saat kejadian sebenarnya sudah didamaikan oleh anggota Provos yang berada dilokasi tersebut. Namun, aksi ternyata berlanjut puluhan anggota TNI Yonif 134 Tuah Sakti melakukan penyerangan terhadap Mako Brimob Polda Kepri, dalam insiden tersebut beberapa bagian bangunan rusak.
Kejadian tersebut jelas semakin mencoreng nama baik Polri dan TNI, pada bentrok 19 september lalu sebenarnya sudah dibentuk tim Investigasi Gabungan TNI-Polri untuk mencari fakta-fakta kejadian. Tim Investigasi menemukan beberapa fakta diantaranya adanya oknum anggota TNI yang menjadi
backing kegiatan ilegal penimbunan BBM, namun menurut anggota tersebut dirinya hanya diminta untuk menjaga gudang saja tanpa mengetahui kegiatan sebenarnya. Pada saat penggerebegan oleh anggota polisi dari Polres dan Brimob, terjadi kericuhan saat akan keluar dari lokasi sehingga salah seorang anggota Brimob melepaskan tembakan dan memantul sehingga mengenai anggota TNI. Bermaksud menanyakan alasan mengapa temannya ditembak puluhan anggota TNI mendatangi mako Brimob dan kemudian terjadi keributan yang melukai empat anggota TNI. Tim Investigasi kemudian merekomendasikan memberikan sanksi terhadap pelaku penembakan dilokasi penggerebegan, anggota Brimob yang membawa senjata saat bentrok di Mako Brimob, serta anggota TNI pelaku backing. 
Kejadian Rabu malam (19/11) membuat masyarakat bertanya-tanya apakah rekomendasi Tim Investigasi dijalankan atau tidak, kok masih terjadi lagi. Masyarakat disekitar lokasi kejadian merasa ketakutan dengan terjadinya bentrok antara TNI-Polri. Presiden pun sudah meminta kepada Menkopolhukam, Tedjo Edi Purdjianto untuk segera menyelesaikan masalah tersebut, agar tidak terulang bentrok serupa. Diluar itu, banyak pendapat mengenai penyebab seringnya bentrok antara TNI-Polri dari isu kesejahteraan sampai baju loreng yang kini dikenakan Brimob. Namun, penegakan disiplin serta sanksi yang kurang tegas dinilai sebagai salah satu penyebab utama, selain itu para pimpinan TNI-Polri kerap melindungi anggotanya yang terlibat untuk menjaga nama baik institusi.
Andai saja para pimpinan TNI-Polri bisa berlaku tegas seperti yang dicontohkan Rosululloh SAW dalam sebuah hadist "...Demi Alloh, sekiranya Fatimah binti Muhamad mencuri, maka aku sendiri yang akan memotong tangannya". (HR: Muslim), Pasti akan memberi efek jera kepada para pelakunya dan yang lain akan takut untuk melakukannya.

No comments:

Post a Comment